Anggota DPR Jepang Kenji Eda prihatin. Dia ingin tahu apakah dorongan Jepang untuk resor terintegrasi (IR) akan menempatkan Jepang dalam daftar hitam perjalanan dari China, dan belum ada yang memberinya jawaban.

Di situs pribadinya, Eda mengirimkan pertanyaan ke parlemen Jepang yang mengangkat berbagai kekhawatiran tentang kelayakan industri IR. Eda telah memposting beberapa kritik terhadap dorongan tersebut, dan upaya terbaru ini tidak hanya menyerang oposisi lokal, tetapi juga nilai keseluruhan yang akan dihasilkan oleh industri ini:

“…bisnis kasino sudah jenuh dengan persaingan yang berlebihan baik di Eropa maupun di Amerika Serikat dan Asia Timur. Negara apa yang akan dikunjungi orang Jepang untuk “tujuan kasino” dan “tujuan kasino” bahkan jika mereka sekarang diundang ke Jepang? Orang bisa dianggap kaya di China, tetapi jika Anda ingin bermain di kasino dengan bahasa China, Anda harus pergi ke Macao, di mana Anda bisa berbicara bahasa China, atau ke Korea Selatan, yang terdekat.”

Itu juga secara khusus mengutip daftar hitam perjudian China, yang dapat melarang turis bepergian ke tujuan perjudian. “Dengan mengingat hal itu, kita dapat memahami bahwa ada kekhawatiran bahwa kasino lepas pantai menjadi sarang kejahatan, terutama korupsi dan penyuapan,” tulisnya. “Saya meminta tanggapan jika pemerintah mengetahui sistem ini.”

Pada 19 Februari, pemerintahan Perdana Menteri Yoshihide Suga mulai menangani beberapa kekhawatiran Eda, tetapi tidak memberikan banyak jawaban. “Kami menyadari bahwa pemerintah China telah mengumumkan pembentukan sistem seperti yang Anda jelaskan pada Agustus 2020, tetapi detail spesifiknya belum diumumkan, jadi kami akan menahan diri untuk tidak berkomentar,” tulis mereka.

Detail pasti dari daftar hitam perjalanan perjudian Tiongkok sebagian besar tidak diketahui. Para ahli menduga bahwa daftar tersebut mencakup Australia, Kamboja, Filipina, dan Vietnam, tetapi tidak memasukkan Makau, di mana China memiliki pengaruh yang sangat besar. Daftar tersebut dibuat pada bulan Agustus dan dikatakan telah diperluas pada bulan Januari, tetapi tidak ada yang tahu apakah Jepang membuat daftar baru tersebut.

Namun, Eda tidak hanya mengkhawatirkan China. Dalam pertanyaan sebelumnya, telah ditanyakan apakah Jepang sedang mencoba mendorong IR ke Yokohama, mengabaikan hasil referendum lokal.